Selamat Datang

Monday 21 December 2015

Pemuda Kini: Aksi Nyata atau Omong Doang


Era digital ditandai dengan era dimana teknologi komunikasi digital mulai berkembang. Dalam harian Kompas edisi 10 Mei 2013, Eric Schmidt dan Jared Cohen dalam bukunya yang berjudul The New Digital Age: Reshaping the Future of People, Nations and Business mengatakan bahwa dunia masa depan adalah sebuah dunia dimana orang-orang saling terhubung. Menurut buku tersebut, dunia digital di masa depan akan menjadi sarana penghubung antar orang di dunia. Salah satu teknologi komunikasi digital yang paling berkembang dan selalu mengalami perkembangan adalah internet.
Internet pada awalnya berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1969 dan masuk ke Indonesia sekitar tahun 1990. Dimulai dengan adanya email untuk saling mengirim pesan di era digital dan dilanjutkan dengan media sosial yang sekarang menjadi tren hampir di semua kalangan. Baik digunakan untuk mengirim pesan, membangun komunitas, atau sekedar update status maupun menggunakan fungsi-fungsi yang lain yang menjadi fitur dari media sosial itu sendiri.
Media sosial sebagai media online digunakan oleh para penggunanya untuk berpartisipasi, berbagi dan berkomunikasi satu sama lain. Dengan kata lain, media sosial dijadikan sebagai media untuk melaksanakan hubungan sosial dengan orang lain secara online. Ada hal menarik saat hari-hari tertentu yakni media sosial lebih sering digunakan. Misalnya saat “Hari Sumpah Pemuda”. Pemilik akun media sosial berupa facebook, twitter, instagram, line dan lain sebagainya biasanya pada hari sumpah pemuda itu lebih sering update status seputar hari sumpah pemuda, mulai dari update gambar pahlawan, foto profil diganti foto pahlawan, maupun update status biasa dengan hanya memakai tulisan. Contoh paling sederhana yaitu mereka update status “Selamat HARI  SUMPAH PEMUDA yang ke-87”.

Gambar 1. Update Status di Media Sosial[1]
Euforia-euforia di dunia maya seperti di atas memang banyak dilakukan dan bisa membawa dampak positif bagi semua orang. Namun, tidak sedikit dari mereka lupa akan satu hal. Mereka lupa bahwa mereka euforia hanya sebatas di dunia maya. Sehingga mereka lupa untuk mengaplikasikannya di dunia nyata. Banyak kasus yang terjadi, khususnya dikalangan pemuda sebagai ikon dari sumpah pemuda itu sendiri. Kasus yang paling tren atau paling sering terjadi adalah tawuran dan konsumsi barang haram atau terlarang seperti minuman keras, obat-obatan terlarang dan sejenisnya. Bahkan, hal itu dilakukan menjelang hari pahlawan dan saat hari pahlawan serta pasca hari pahlawan diperingati juga masih saja ada kasus atau masalah yang terjadi, baik masalah yang masuk di media maupun yang belum terdeteksi media.
Gambar 2. Berita Beberapa Media Massa Tentang Tawuran Saat Hari Sumpah Pemuda Tahun 2015[2]
Masalah-masalah atau kasus-kasus yang terjadi disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap makna sumpah pemuda itu sendiri. Perlu adanya pendidikan karakter sehingga ada sinergitas antara kegiatan di dunia maya dengan di dunia nyata untuk merealisasikan apa yag ditulis di dunia maya. Dunia maya khususnya media sosial jika dioptimalkan penggunaannya bisa memaksimalkan manfaat yang akan dihasilkan. Media sosial bisa menjadi sarana kita untuk mengajak orang lain beraksi. Memanfaatkan media sosial untuk mengumpulkan masa agar hari sumpah pemuda menjadi lebih meriah dan didasari jiwa pemuda serta tidak hanya euforia dengan cara posting atau update status di media sosial saja, tetapi juga semangat untuk merealisasikan semangat sumpah pemuda dalam kehidupan sehari-hari di dunia nyata.
Gambar 3. Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Ambon 2014[3]
Realisasi di dunia nyata jika hanya dipikir mungkin akan terasa berat. Berpikir itu perlu tetapi jangan hanya dipikir, perlu adanya aksi nyata agar semangat jiwa pemuda tidak hanya sebatas di dunia maya. Memperingati hari sumpah pemuda di dunia nyata jika tidak bisa langsung dengan tindakan yang besar, bisa dimulai dengan langkah kecil. Karena langkah kecil tidak bisa diremehkan. Tanpa langkah kecil tindakan besar bisa saja tidak berjalan lancar. Senyum, itu salah satu contoh langkah kecil. Bayangkan saja jika ada tindakan besar tetapi dengan masing-masing pelaksana berwajah tegang, tentu jalannya tindakan besar itu tidak akan lancar dan sukses. Apalagi hasilnya, pasti akan jauh dari yang diharapkan. Pepatah mengatakan, sesuatu yang besar harus dimulai dari yang kecil terlebih dahulu.
Optimalisasi media sosial merupakan salah satu cara untuk memeriahkan hari sumpah pemuda. Hal ini juga merupakan salah satu langkah kecil sebelum menuju ke langkah yang lebih besar. Media sosial dapat digunakan untuk meramaikan dan berpartisipasi dalam rangka memeringati hari pahlawan. Memanfaatkannya untuk mengajak masa yang lebih besar agar aksi nyata dapat terwujud dan berjalan lancar. Lalu kembangkan dengan membuat komunitas untuk melaksanakan aksi nyata dalam rangka memeringati hari pahlawan. Di komunitas inilah nanti tidak hanya satu orang yang akan memeringati hari pahlawan. Bahkan, jika ada satu orang yang punya ide bisa mengajak yang lain. Pelaksanaanya bisa saja dilakukan secara individu maupun bersama dengan komunitas. Karena yang paling penting adalah aksi nyata di dunia maya juga dilakukan di dunia nyata.
Tentunya hal tersebut bisa menjadi alternatif untuk membangun jiwa sumpah pemuda berbasis komunitas. Seperti pada komunitas atau lebih tepatnya gerakan sosial yang ada di Surabaya, Sebung (Sedekah Bungkusan). Gerakan tersebut juga menjaring aspirasi dan partisipasi dari semua kalangan melalui media sosial. Kemudian, aspirasi dan partisipasi dari kalangan yang terlibat tersebut direalisasikan. Hal itu membuat pelaksanaan program kerja menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga aspirasi dan partisipasi tidak disia-siakan. Disamping itu, etika dalam komunitas juga harus diperhatikan untuk mencegah timbulnya spam-spam tidak jelas dalam komunitas. Sehingga diperlukan adanya tata tertib yang mengatur etika di komunitas. Penting juga untuk menyusun visi misi komunitas agar pembahasan dan eksekusi program menjadi lebih jelas dan terarah.
Melihat banyaknya manfaat yang bisa didapatkan ketika dunia maya bersinergi dengan dunia nyata tersebut, maka patutlah kiranya hal tersebut menjadi langkah strategis dalam merayakan hari sumpah pemuda. Langkah strategis yang bisa diambil adalah dengan mengubah kebiasaan para pengguna media sosial, dimana mereka hanya update status untuk memeringati hari sumpah pemuda, dengan mencoba menggunakan media sosial sebagai sarana untuk membentuk komunitas sebagai sarana saling berbagi ide kreatif dan motivasi tentang hal yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka memeringati hari sumpah pemuda. Dengan demikian diharapkan perayaan hari sumpah pemuda bisa terlaksana di dunia maya sekaligus di dunia nyata dalam bentuk acara atau event dan dalam bentuk perilaku sehari-hari untuk lebih khususnya yang mencerminkan semangat jiwa sumpah pemuda. Salam Pemuda!!!


[1] Linda. 2015. ”JK Ingin Pemuda Lebih Menjaga Hutan DI Sumpah Pemuda 28 Oktober 2015”. http://smeaker.com/nasional/7471/berita-hari-ini-peringati-hari-sumpah-pemuda-jk-anjurkan-jaga-alam-indonesia/. Diakses tanggal 15 Desember 2015
[2] Analisa Pribadi. 2015. “Tawuran Saat Hari Sumpah Pemuda”. https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=dFVxVdiQLIqdugTX1YPYCg#q=tawuran+saat+hari+sumpah+pemuda&start=10. Diakses tanggal 15 Desember 2015
[3] Patty, Rahmat R. 2014. “Sumpah Pemuda, Ribuan Pelajar di Ambon Menari di Jalan”.http://regional.kompas.com/read/2014/10/28/16144641/Sumpah.Pemuda.Ribuan.Pelajar.di.Ambon.Menari.di.Jalan. Diakses tanggal 15 Desember 2015 

ST3 Telkom Purwokerto

5 komentar:

Unknown said...

Ayo gan, bahas-bahas tentang itu.

Habel said...

blogwalking mas badruttt

disma isti wihananti said...

Keren drut... tingkatkan lanjutkan! hehe

Giffari Yusuf Aditya said...

Gan, artikelnya mantap
lanjutkan

Unknown said...

Good Luck