Jawa Timur merupakan salah satu provinsi besar di
Indonesia yang terbentuk pada tanggal 12 Oktober 1945, dengan luas
wilayah sebesar 47.963 km2 yang meliputi dua bagian utama, yaitu
Jawa Timur daratan dan Kepulauan Madura. Wilayah daratan Jawa Timur
sebesar 88,70 persen atau 42.541 km2, sementara luas Kepulauan
Madura memiliki luas 11.30 persen atau sebesar 5.422 km2. Jumlah
penduduknya pada tahun 2010 mencapai 37.476.757 jiwa.
(Database BPS, 2010 ).
Menurut data tahun 2007 jumlah pemuda Jawa Timur mencapai 8.355.573 jiwa, tahun 2008 berjumlah 7.885.207 jiwa, dan pada tahun 2009 jumlahnya naik menjadi 8.013.354 jiwa. Jumlah ini bila dibandingkan dengan jumlah pemuda yang ada di Indonesia, Jawa Timur merupakan terbanyak kedua setelah Jawa Barat.
Menurut data tahun 2007 jumlah pemuda Jawa Timur mencapai 8.355.573 jiwa, tahun 2008 berjumlah 7.885.207 jiwa, dan pada tahun 2009 jumlahnya naik menjadi 8.013.354 jiwa. Jumlah ini bila dibandingkan dengan jumlah pemuda yang ada di Indonesia, Jawa Timur merupakan terbanyak kedua setelah Jawa Barat.
(Source : anitajamilhidayanti)
Memiliki jumlah pemuda terbanyak, bahkan terbanyak
kedua setelah Jawa Barat, ternyata potensi-potensi pemuda tersebut belum
diberdayakan secara maksimal. Menurut data, Komnas Perlindungan Anak
juga mencatat pada 2011 jumlah tawuran pelajar mencapai 339 kasus dan korban
tewas 82 orang. Jumlah ini meningkat 165 persen dari 128 kasus tahun sebelumnya.
Selanjutnya sepanjang Januari sampai Oktober 2013, Komisi Nasional Perlindungan
Anak (Komnas Anak) mencatat 229 kasus tawuran pelajar tingkat SMP dan SMA yang
mengakibatkan 19 siswa meninggal dunia. Jumlah ini meningkat sekitar 44 persen
dibanding tahun lalu yang hanya 128 kasus. Data tersebut adalah data di seluruh
Indonesia dan Jawa Timur adalah penyumbang aset negara (pemuda) terbanyak
kedua. Hal tersebut jika dibandingkan, maka bisa dianalogikan bahwa Jawa Timur
adalah penyumbang tawuran terbanyak kedua. Berdasarkan data tersebut membuktikan
bahwa pemuda yang ada belum diberdayakan secara maksimal.
Tentang kepemudaan, disini sedikit definisi pemuda. Pemuda adalah individu
yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis
sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan aset negara
sebagai sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Menurut
draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35
tahun. Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan
aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang berbeda
ini disebut dengan semangat pembaharu. Secara internasional, WHO menyebut
sebagai” young people” dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19
tahun disebut ”adolescenea” atau remaja. International Youth Year yang
diselenggarakan tahun 1985, mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai
kelompok pemuda.
Telah disinggung bahwa pemuda adalah
aset negara yang berharga dan sejarah bangsa membuktikan bahwa pemuda
senantiasa berada pada lini terdepan pada setiap babak sejarah perjuangan
bangsa. Paradigma pemuda sebagai kategori sosial mengindikasikan adanya
pengakuan atau penghargaan terhadap potensi pemuda baik secara kuantitatif dan
kualitatif. Secara kualitatif, pemuda dalam aspek pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM), dapat diakui bahwa pemuda memiliki aneka talenta dalam kaitannya
dengan kepeloporan kewirausahaan, pendidikan, teknologi tepat guna, seni budaya
dan pariwisata serta kebaharian. Hal ini akan terkait dengan potensi-potensi
sumber daya alam sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan
nasional (DISPORA JATIM, n.d.).
Melihat
kondisi yang dihadapi oleh bangsa ini, maka kepeloporan pemuda dituntut untuk
dapat melakukan terobosan-terobosan yang dapat memberikan kontribusi yang
berarti bagi upaya mengatasi masalah yang dihadapi dari kondisi riil yang ada
terutama bagi pemuda Jawa Timur agar revolusi mental untuk kebangkitan pemuda
menuju Aksi “Satu untuk Bumi” bisa terwujud. Oleh karena itu, berdasarkan buku
dan sumber-sumber referensi yang saya telaah, maka pemuda, khusunya pemuda Jawa
Timur harus memiliki profil PEMUDA Kontributif (yaitu pemimpin, egoisless,
mandiri, unggul, disiplin, amanah dan kontributif) untuk mewujudkan revolusi
mental untuk kebangkitan pemuda. Dari semua karakter tersebut, tidak harus
setiap pemuda memiliki semuanya dengan sempurna karena yang terpenting adalah
bagaimana setiap pemuda berusaha agar memiliki dan dapat menjiwai karakter
PEMUDA Kontributif tersebut.
Pertama,
yaitu pemimpin. Menurut Ensiklopedia
Administrasi (disusun oleh staf Dosen Balai Pembinaan Administrasi Universitas
Gadjah Mada) pemimpin (leader)
adalah orang yang melakukan kegiatan atau proses mempengaruhi orang lain dalam
suatu situasi tertentu, melalui proses komunikasi, yang diarahkan guna mencapai
tujuan-tujuan tertentu. Dalam karakter pemimpin ada sembilan nilai yang harus dimiliki
yaitu adil, arif bijaksana, ksatria, tawadhu’, sederhana, visioner, solutif,
komunikatif, dan inspiratif.
Jiwa
atau karakter pemimpin ketika memiliki sembilan nilai diatas maka akan membawa
kelompok atau diri sendiri yang dipimpin menjadi lebih baik. Dari sini,
pemimpin bukan hanya bisa memimpin sebuah kelompok, organisasi, atau bangsa,
tetapi yang lebih penting adalah dapat memimpin diri sendiri dulu, baru
kemudian dapat memimpin suatu kelompok atau bangsa.
Kedua,
adalah egoisless. Berdasarkan buku Best
Practice Character Building Menuju Indonesia Lebih Baik yang ditulis oleh
Erie Sudewo mantan pemimpin Dhompet Dhuafa Republika dan peraih anugerah Social Enterpreneur dari lembaga Ernst
& Young, egoisess atau tidak egois adalah tidak mementingkan dirinya
sendiri. Makna tidak egois bisa meluas dan juga mendalam. Tidak egois
melambangkan perilaku baik dan bersahaja. Kesannya rendah hati, mengalah, dan
memntingkan pihak yang lebih butuh, lebih banyak, dan lebih bermanfaat. Hidup
orang tidak egois tidak macam-macam, tidak suka menyakiti orang, dan tidak
bertingkah apalagi mengundang perkara.
Konsep
hidup orang tidak egois mengalir bagai air. Yang ada disyukuri, yang belum ada
tidak mengganggu pikirannya. Karena sifat mengalahnya, nafsu untuk memiliki
tipis. Yang ada pun hendak dibagi. Yang tidak ada tidak terpikir hingga rendah
sekali keinginan untuk memiliki sesuatu yang belum ada. Maka lebih mustahil
lagi berharap orang yang tidak egois ingin memiliki sesuatu dengan menyulitkan
diri sendiri. Penawar egois adalah rendah hati, agar bisa rendah hati paksa
hati untuk merasa dan mengakui kelemahan dan kekuranagan.
Ketiga,
yakni mandiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mandiri adalah
keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain, bahkan dapat
membantu yang lain. Mandiri disini bukan hanya mandiri secara finansial, tetapi
juga mandiri yang benar-benar mandiri. Artinya mandiri dalam hal mengelola
hidup diri sendiri sesuai keadaan tanpa mengabaikan dampak terhadap lingkungan.
Karakter
mandiri akan membawa pemuda dalam kesolidaritasan dengan sesama, bagaimana
tidak, ketika mandiri terhadap diri sendiri seorang pemuda tidak akan
merepotkan orang lain dan bahkan bisa membantu orang lain dengan tulus dan
ikhlas. Muhammad Nuh dalam bukunya Menyemai Kreator Peradaban mengatakan,
kehormatan seseorang terletak pada kemampuannya memberikan kemanfaatn dan
kemaslahatan kepada orang lain.
Keempat
adalah karakter unggul. Dalam KBBI, unggul berarti lebih tinggi, utama atai
terbaik. Karakter unggul erat kaitannya dengan optimisme, dimana optimisme akan
mendorong seseorang untuk bisa menjadi pribadi yang unggul. Dalam buku Menyemai
Kreator Peradaban karya Mohammad Nuh dijelaskan bahwa seorang yang optimis selalu
mencari hikmah dan celah kesempatan (window
opportunity) dibalik persoalan yang dihadapi. Optimisme adalah
kombinas-eksploratif antara wilayah kekuatan nalar dan kelapangan jiwa. Selain
itu, optimisme membuka peluang untuk menang atau unggul dalam kehidupan.
Harapnnya dengan pribadi yang unggul ini, maka suatu bangsa atau kelompok yang
dibela akan menjadi unggul dan lebih baik juga. Sedikitnya ada tuju nilai
pembentuk karakter unggul. Ketuju nilai itu adalah ikhlas, sabar, bersyukur,
bertanggungjawab, berkorban, perbaiki diri, dan sungguh-sungguh.
Kelima,
karakter disiplin. Tidak disiplin tanda kemalasan. Siapapun butuh istirahat
namun jangan hidup santai. Kelelahan wajar, tapi jangan atasi dengan rasa
malas. Disiplin akan memotivasi pihak lain. Karena disiplin memperlihatkan
kualitas seseorang. Satu disiplin akan lahirkan kedisiplinan yang lain.
Setidaknya itu kata-kata pak Erie Sudewo. Bangsa kita sekarang ini telah
sedikit melupakan budaya disiplin. Contohnya yaitu ketika sedang antri. Jikapun
antri itu karena terpaksa. Bukan karena harus demikian, bukan karena ada hak
orang lain yang sudah lebih dahulu menunggu, atau bukan karena kita ingin
tertib dan teratur. Tidak ada rasa malu atau risih, bahkan tidak ada rasa
bersalah ketika tidak mau antri. Orang yang tidak disiplin ketika dalam suatu
sistem maka ketidakdisiplinannya itu dapat merusak sistem. Karena tidak
disiplin memberi kontribusi rusaknya tatanan, aturan, dan sistem.
Keenam
adalah karakter amanah. Amanah artinya bisa dipercaya (KBBI). Amanah berkaitan
erat dengan jujur. Orang yang amanah adalah orang yang jujur, belum tentu
berlaku untuk sebaliknya.. Jujur adalah kata kunci. Siapa yang jujur, pintu
kebaikan akan terbuka. Siapa yang tidak jujur, pintu kejahatan yang terbuka.
Ada hal unik dalam buku pak Erie Sudewo, yakni ada seseorang yang tidak percaya
pada orang jujur. Yang dia butuhkan adalah orang yang bisa dipercaya, bukan
orang yang jujur. Sebab surat jujur alias surat kelakuan baik bisa diperoleh
dari kepolisian dan bahkan hal itu bisa dilebih-lebihkan.
Menjadi
orang jujur tidaklah mudah, apalagi bisa dipercaya. Mencari kepercayaan juga
sulit apalagi mempertahankannya. Orang yang bisa mengemban amanah dengan baik,
bisa diterima semua pihak. Jangankan kawan, musuh pun menganggap orang yang
jujur adalah lawan yang jantan dan kesatria.
Terakhir
yaitu kontributif. Bermodalkan karakter PEMUDA diatas, selanjutnya diharapkan
agar seorang pemuda dapat berkontribusi untuk negeri khusunya bagi Jawa Timur
sendiri. Kontribusi adalah memberikan sesuatu yang berharga bagi suatu sistem
atau perorangan. Jangan dianggap kontribusi hanya menang suatu lomba ataupun
kompetisi, merawat bagian Indonesia pun merupakan suatu kontribusi. Misalnya,
selalu membuang sampah pada tempatnya. Hal itu memang hal sepele, namun siapa
sangka jika itu tidak dilaksanakan, bagaimana jadinya tanah yang kita pijak
ini. Berkontribusilah sesuai dengan kemampuan dan keadaan, tetapi jangan sampai
lupa untuk berkontribusi.
Penanaman
karakter adalah sesuatu yang penting. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) M. Nuh kepada Rakyat
Merdeka mengatakan, kami sudah melakukan pencegahan dini terhadap moral
anak didik. Kami memasukkan pengajaran budi pekerti dalam kurikulum 2013
(Rakyat Merdeka, 2013). Yang berarti M. Nuh memperjuangkan penanaman karakter
melalui kurikulum. Selanjutnya, menurut M. Nuh, penanaman karakter yang paling
penting adalah kejujuran, karena kejujuran bersifat universal (Derap Guru,
2010).
Pemuda
adalah harapan bangsa, dimana pemuda adalah manusia yang dari segi fisik
memiliki kemampuan dan merupakan puncaknya kemampuan. Bahkan Bung Karno dalam
pidatonya menyampaikan, berika aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru
dari akarnya, berikan aku 1 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.
Menanamkan karakter PEMUDA Kontributif terhadap pemuda Jawa Timur adalah suatu hal yang penting agar Jawa Timur bisa menjadi lebih baik untuk kedepannya dan dapat mewujudkan revolusi mental untuk kebangkitan pemuda. Bahkan dua orang hebat diatas yaitu Bung Karno dan Pak Nuh merupakan produk manusia asli Jawa Timur yang sangat terkenal karena kehebatannya dengan jiwa karakter PEMUDA Kontributif yang telah dimilikinya. Oleh karena itu, mari kita semua sebagai pemuda Indonesia, khususnya pemuda Jawa Timur untuk mempelajari, memahami secara mendalam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Salam PEMUDA.
Menanamkan karakter PEMUDA Kontributif terhadap pemuda Jawa Timur adalah suatu hal yang penting agar Jawa Timur bisa menjadi lebih baik untuk kedepannya dan dapat mewujudkan revolusi mental untuk kebangkitan pemuda. Bahkan dua orang hebat diatas yaitu Bung Karno dan Pak Nuh merupakan produk manusia asli Jawa Timur yang sangat terkenal karena kehebatannya dengan jiwa karakter PEMUDA Kontributif yang telah dimilikinya. Oleh karena itu, mari kita semua sebagai pemuda Indonesia, khususnya pemuda Jawa Timur untuk mempelajari, memahami secara mendalam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Salam PEMUDA.
0 komentar:
Post a Comment